Tuesday, September 11, 2012

LENSA DUNIA







Inilah bara gelap siang menduka
Berbaur menanti kicau burung yang hilang
Terseok-seok mencari segelas air

Yang tertinggal hanya di sungai keruh
Jerit lemah menaungi hati
Mencoba bersaing dengan isak tertahan
Damai dengan sakitnya
Tertawa dengan perihnya
Siapa yang mau disalahkan
Jika setiap lambaian-Nya
Kini tercipta kemarahan?
Dunia yang berpijak
Bergulir menembus kenormalan
Merobek-robek napas manusia
Merampas waktu di panggung sandiwara
Pernahkah terbesit ingatan
Tentang-Nya sang pemilik segala napas?
Kini guratan itu menua
Gelisah dalam tangisku
Menjerit dalam sujudku
Berteriak ku panggil nama-Nya
Adakah aku terlambat?

No comments:

Post a Comment